Kamis, 24 Juli 2014

teh hijau

Teh Hijau Sekali Proses Penyeduhan Lebih Nikmat

Dengan Teknologi Jepang satu kali proses penyeduhan minuman teh hijau dengan intensitas aroma, rasa dan kandungan antioksidan tinggi

PT Indofood Asahi Sukses Beverage (“IASB”), perusahaan patungan (joint venture)  antara PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk dengan Asahi Group Holdings Southeast Asia Pte. Ltd. dari Jepang, hari ini resmi meluncurkan produk pertamanya Ichi Ocha, minuman teh hijau dalam kemasan pertama yang diproduksi dengan teknologi Jepang “ 1x Proses Penyeduhan”. Dibuat dari daun teh hijau Jepang terbaik, Ichi Ocha menyuguhkan teh hijau dengan aroma khas dan rasa yang sudah disesuaikan dengan selera konsumen Indonesia.
Anastasia Sutadji, Direktur IASB, mengatakan, "Kami melihat tren gaya hidup sehat sudah menjadi  bagian  dari  kebutuhan konsumen. Mereka sudah mulai memilih  teh  hijau  sebagai  salah  satu produk minuman dalam kemasan yang sehat  dan  berkualitas yang mulai digemari. Untuk itu, kami luncurkan Ichi Ocha sebagai produk pertama IASB dalam merealisasikan visi perusahaan untuk menyediakan  minuman  teh hijau dalam kemasan yang berkualitas premium bagi konsumen. Perpaduan antara daun teh hijau Jepang terbaik dan inovasi proses penyeduhan  yang sempurna, kami ciptakan Ichi Ocha untuk mengakomodasi tren tersebut".
Karakteristik Ichi Ocha disesuaikan dengan selera konsumen teh hijau di Indonesia, dengan rasa dan aroma yang disukai menurut riset konsumen yang dilakukan oleh IASB. Yang membedakan Ichi Ocha dengan produk sejenis lainnya adalah daun teh Jepang terbaik dan teknologi Jepang yang diterapkan dalam proses produksinya, menghasilkan kualitas “Ichiban”, yang direpresentasikan dengan stempel “Ichiban” pada kemasan Ichi Ocha.
“Ichiban” dalam bahasa Jepang berarti “Nomor Satu”. Stempel “Ichiban” yang ada pada kemasan Ichi Ocha merupakan simbol komitmen kami untuk mengutamakan kualitas terbaik bagi konsumen”, jelas Anastasia.
Sebagai produk pertama joint venture antara dua perusahaan terkemuka di Indonesia dan Jepang, Ichi Ocha memiliki keunggulan Jepang baik dari sisi kualitas bahan baku serta teknologi yang digunakan dalam proses produksi.
“Dua keunggulan Jepang yang ada dalam Ichi Ocha, pertama, daun teh hijau Jepang dipercaya sebagai daun teh hijau terbaik, dengan kesegaran aroma khas teh hijau. Kedua, Ichi Ocha, diproduksi menggunakan teknologi Jepang “1x Proses Penyeduhan” yang khusus diciptakan oleh IASB , dimana daun teh hanya digunakan dan diekstrak satu kali saja, menjadikan setiap tetes Ichi Ocha lebih kaya akan aroma dan rasa teh hijau, kandungan antioksidan dan manfaat kesehatan”, jelas Yoshimi Miyano, Direktur PT IASB yang mewakili Asahi Group.
Emilia E. Achmadi MS.,RD, Clinical Dietician, menambahkan, “1x Proses Penyeduhan” adalah proses yang dapat mencapai keseimbangan rasa yang tepat, dimana melalui proses tersebut menghasilkan keseimbangan  kandungan teh hijau yang kaya akan cathecin dan asam amino. Dengan keseimbangan tersebut menjadikan teh hijau yang berkualitas.”
Teknologi Jepang “1x kali proses penyeduhan”, dipercaya mampu mengekstrak kandungan antioksidan yang terdapat dalam daun teh hijau pada kondisi paling optimal. Sehingga, tidak hanya aroma dan rasa teh hijaunya lebih intens, kandungan antioksidan yang terdapat dalam daun teh dapat dipertahankan seoptimal mungkin, menjadikan Ichi Ocha minuman teh hijau yang sehat dan menyegarkan.

Ichi Ocha diproduksi mengikuti Standar Mutu dan Keamanan Pangan (Food Standards). yang diatur oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta badan internasional seperti Codex Alimentarius. Ichi Ocha juga telah mendapat sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia. Tersedia dalam ukuran 350 ml dan 500 ml. Ichi Ocha dipasarkan dengan konsep fusion modern, Ichi Ocha menyasar konsumen muda Indonesia yang modern dan energik, karena manfaat kesehatan serta rasa teh hijau yang khas menjadikan ICHI OCHA minuman teh hijau pilihan yang dapat membangkitkan energi dan semangat terbaik “Ichiban” di dalam diri setiap orang.

gigi nyeri

Puasa Nikmat Bebas Gigi Ngilu

Memasuki bulan Ramadhan, GlaxoSmithKline (GSK) melalui brand Sensodyne ingin menginspirasi orang Indonesia untuk membebaskan diri dari rasa ngilu akibat permasalahan gigi sensitif, agar mereka dapat menjalankan ibadah puasa dengan ‘Enjoy Tanpa Ngilu!’, yaitu saat mereka mendapatkan kenikmatan penuh saat mengonsumsi hidangan buka puasa sekaligus menikmati momen kebersamaan bersama teman-teman dan keluarga saat berbuka puasa.

Di bulan Ramadhan, umat Islam kembali khusyuk menjalankan ibadah puasa yang seyogyanya penuh dengan kenikmatan. Ibadah puasa memang sangat istimewa, dimana beban saat berpuasa untuk menahan segala keinginan kelak berakhir dengan berjuta kebaikan yang menyenangkan, baik di dunia maupun di akhirat.

Setelah seharian menahan lapar dan haus, saat-saat berbuka puasa dengan tajil khas bulan Ramadhan seperti es blewah, es buah timun suri, atau kolak, tentunya menjadi sangat ditunggu-tunggu. Seperti kita ketahui, berbuka dengan yang manis memang dianjurkan oleh para pakar kesehatan untuk mengembalikan gula darah dan tenaga setelah seharian berpuasa. Apalagi jika manisnya tajil tersebut disajikan dingin, sungguh merupakan pelepas lapar dan dahaga yang sempurna. Namun bagi mereka yang menderita gigi sensitif, tajil yang manis dan dingin menjadi sebuah momok tersendiri karena berpotensi besar untuk memicu rasa ngilu yang hebat. Akhirnya mereka memilih untuk menghindarinya sehingga kenikmatan berbuka menjadi tidak maksimal.

Tidak hanya rasa ngilu yang menyiksa, permasalahan gigi sensitif juga sangat mengganggu momen kebersamaan kita bersama teman dan keluarga saat berbuka. Siapapun pasti setuju, selain untuk melepas rasa lapar dan haus, momen berbuka puasa adalah momen yang sangat ditunggu-tunggu untuk berkumpul bersama dengan teman dan keluarga. Biasanya di bulan Ramadhan ini sering sekali ada undangan bertemu dengan teman-teman lama untuk berbuka puasa bersama. Namun, momen reuni yang seharusnya berjalan dengan penuh kehangatan untuk melepas rindu dan berbagi cerita tentunya menjadi sangat terganggu saat ada teman atau anggota keluarga yang tiba-tiba mengalami ngilu akibat gigi sensitif.

Amanda Parikesit selaku Brand Manager Sensodyne bertutur, “Saat berpuasa, gangguan gigi sensitif masih tetap mengintai. Gigi sensitif merupakan kondisi berubahnya struktur gigi yang menyebabkan bagian gigi bernama “dentin” terbuka. Indikasinya adalah rasa ngilu yang tajam dan sesaat terasa ketika terkena rangsangan makan atau minum panas, dingin, manis atau asam. Selain disebabkan oleh hal-hal seperti menyikat gigi terlalu kuat, saat berpuasa rongga mulut dalam keadaan kering karena tidak ada makanan yang dikunyah sehari penuh sehingga aktivitas air liur yang dikeluarkan berkurang. Hal ini menyebabkan berkurangnya fungsi air ludah dalam melindungi gigi yang sensitif, sehingga rasa ngilu pun semakin terasa.”

Pemicu rasa ngilu pada gigi sensitif, berbeda pada setiap orang. Namun, ada beberapa makanan dan minuman disinyalir menjadi pemicu munculnya gigi ngilu akibat permasalahan gigi sensitif, yaitu makanan atau minuman dingin, panas, manis ataupun asam, yang banyak terdapat pada hidangan berbuka puasa. 

“Sayang sekali kalau masalah gigi sensitif merusak kenikmatan kita saat menyantap hidangan berbuka puasa dan mengganggu kehangatan momen bersama teman dan keluarga. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk mencari solusi yang tepat untuk membebaskan diri dari rasa ngilu akibat permasalahan gigi sensitif agar kita dapat menjalani puasa dengan nikmat, salah satunya dengan menggunakan pasta gigi khusus untuk gigi sensitif, yaitu Sensodyne. Sensodyne memiliki rangkaian produk lengkap yang tidak hanya membantu mengatasi permasalahan gigi sensitif namun juga memberikan solusi bagi berbagai kebutuhan perawatan gigi sehari-hari, termasuk saat kita berpuasa,” ujar Amanda.

Beberapa tips Sensodyne dalam mencegah rasa ngilu ketika berbuka puasa antara lain:
•    Makan sayur dan buah yang banyak mengandung air sehingga dapat membantu meningkatkan produksi air liur saat berpuasa
•    Menyikat gigi secara lembut dari arah gusi ke gigi, kombinasi dengan gerakan memutar
•    Usahakanlah menggosok gigi sehabis makan sahur dan sebelum tidur malam dengan sikat gigi berbulu lembut dan halus dan pasta gigi khusus untuk gigi sensitif dan mengurangi ngilu. Sensodyne mengandung zat-zat yang dibutuhkan oleh penderita gigi sensitif yaitu Potasium Nitrat: membantu melindungi gigi sensitif dengan bekerja menenangkan saraf dari rasa ngilu, Stronsium Asetat: membantu mengembalikan kalsium yang hilang dari dentin gigi, dengan cara menyumbat tubula yang rusak akibat pengikisan email gigi, serta Novamin: membantu pembentukan kembali lapisan mineral gigi sehingga mengembalikan fungsinya untuk melindungi gigi sensitif
•    Kurangi makanan/minuman mengandung soda, cuka, atau lemon selama bulan Ramadhan
•    Periksa keadaan gigi dan mulut sebelum Ramadhan ke dokter gigi untuk memastikan tidak ada gigi yang berlubang, karang gigi, dan gusi bengkak (terinfeksi) yang dapat menyebabkan halitosis (bau mulut)


“Semoga dengan menikmati momen berbuka yang ‘Enjoy Tanpa Ngilu!’, kita dapat lebih khusyuk beribadah dan bersemangat meraih kemenangan di bulan Ramadhan ini,” tutup Amanda.